Psikologi
Kepribadian
A.
Psikologi
Kepribadian dalam Sistematika Psikologi
Psikologi diakui sebagai ilmu yang
berdiri sendiri pada tahun 1879 ketika Wilhelm Wundt mendirikan laboratorium
psikologi di Leipzig, Jerman. Labo-ratorium ini merupakan laboratorium
psikologi yang pertama di dunia. Setelah itu psikologi mengalami perkembangan
yang pesat, yang ditandai dengan lahirnya bermacam-macam aliran dan cabang.
Aliran-aliran psikologi lahir karena adanya pemahaman dan keyakinan para ahli
yang berbeda-beda dalam memandang manusia. Aliran-aliran yang berkembang dalam
bidang psikologi diantaranya : strukturalisme, fungsionalisme, behaviorisme,
psikologi gestalt, psikologi dalam, psikologi humanistik, dst. Sedangkan
cabang-cabang psikologi berkembang sebagai hasil dari pengkajian perilaku
manusia ditinjau dari sudut pandang tertentu. Cabang-cabang psikologi
diantaranya : psikologi perkembangan, psikologi pendidikan, psikologi sosial,
psikologi kepribadian, psikologi abnormal, psikologi kesehatan, psikologi olah
raga, dst. Psikologi kepribadian, sama halnya dengan cabang-cabang lainnya dari
psikologi, memberikan sumbangan yang berharga bagi pemahaman tentang manusia
melalui kerangka kerja psikologi secara ilmiah. Yang membedakan psikologi
kepribadian dengan cabang-cabang lainnya adalah usahanya untum mensintesiskan
dan mengintegrasikan prionsip-prinsip yang terdapat dalam bidang-bidang
psikologi lain tersebut. Dalam bidang psikologi tidak ada satu bidangpun yang
memiliki daerah yang demikian luas seperti psikologi kepribadian (Koeswara,
1991 : 4).
KEPRIBADIAN
Pengertian
Kepribadian
Istilah kepribadian dalam bahasa
Inggris dinyatakan dengan personality. Istilah ini berasal dari
bahasa Yunani, yaitu persona, yang berarti topeng dan
personare, yang artinya menembus. Istilah topeng
berkenaan dengan salah satu atribut yang dipakai oleh para pemain sandiwara
pada jaman Yunani kuno. Dengan topeng yang dikenakan dan diperkuat dengan
gerak-gerik dan apa yang diucapkan, karakter dari tokoh yang diperankan
tersebut dapat menembus keluar, dalam arti dapat dipahami oleh para penonton.
Dari sejarah pengertian kata personality tersebut, kata persona yang semua
berarti topeng, kemudian diartikan sebagai pemaiannya sendiri, yang memainkan
peranan seperti digambarkan dalam topeng tersebut. Dan sekarang ini istilah
personality oleh para ahli dipakai untuk menunjukkan suatu atribut tentang
individu, atau untuk menggambarkan apa, mengapa, dan bagaimana tingkah laku
manusia.
2. Definisi-definisi Kepribadian
Banyak ahli yang telah merumuskan
definisi kepribadian berdasarkan paradigma yang merekla yakini dan focus
analisis dari teori yang mereka kembangkan. Dengan demikian akan dijumpai
banyak variasi definisi sebanyak ahli yang merumuskannya. Berikut ini
dikemukakan beberapa ahli yang definisinya dapat dipakai acuan dalam
mempelajari kepribadian.
a. GORDON W. W ALLPORT
Pada mulanya Allport mendefinisikan
kepribadian sebagai “What a man really is.” Tetapi definisi
tersebut oleh Allport dipandang tidak memadai lalu dia merevisi definisi
tersebut (Soemadi Suryabrata, 2005: 240) Definisi yang kemudian
dirumuskan oleh Allport adalah: “Personality is the dynamic organization
within the individual of those psychophysical systems that determine his unique
adjustments to his environment” (Singgih Dirgagunarso, 1998 : 11).
Pendapat Allport di atas bila
diterjemahkan menjadi : Kepribadian adalah organisasi dinamis dalam individu
sebagai sistem psikofisis yang menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan
diri terhadap lingkungan.
b. KRECH dan CRUTCHFIELD
David Krech DAN Richard S. Crutchfield (1969) dalam bukunya yang
berjudul Elelemnts of Psychology merumuskan definsi kepribadian sebagai
berikut : “Personality is the integration of all of an
individual’s characteristics into a unique organization that determines,
and is modified by, his attemps at adaption to his continually
changing environment.”
(Kepribadian adalah integrasi dari semua karakteristik individu ke
dalam suatu kesatuan yang unik yang menentukan, dan yang dimodifikasi oleh
usaha-usahanya dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah
terus-menerus
c. ADOLF HEUKEN, S.J. dkk.
Adolf Heuken S.J. dkk. dalam bukunya
yang berjudul Tantangan Membina Kepribadian (1989 : 10), menyatakan sebagai
berikut. “Kepribadian adalah pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan
serta kebiasaan seseorang, baik yang jasmani, mental, rohani,
emosional maupun yang sosial. Semuanya ini telah ditatanya dalam
caranya yang khas di bawah beraneka pengaruh dari luar. Pola ini
terwujud dalam tingkah lakunya, dalam usahanya menjadi manusia
sebagaimana dikehendakinya”.
Berdasarkan definisi dari Allport,
Kretch dan Crutchfield, serta Heuken
dapat disimpulkan pokok-pokok pengertian kepribadian sebagai
berikut.
·
Kepribadian
merupakan kesatuan yang kompleks, yang terdiri dari aspek psikis, seperti :
inteligensi, sifat, sikap, minat, cita-cita, dst. serta aspek fisik, seperti :
bentuk tubuh, kesehatan jasmani, dst.
·
Kesatuan dari
kedua aspek tersebut berinteraksi dengan lingkungannya yang mengalami perubahan
secara terus-menerus, dan terwujudlah pola tingkah laku yang khas atau unik.
·
Kepribadian
bersifat dinamis, artinya selalu mengalami perubahan, tetapi dalam perubahan
tersebut terdapat pola-pola yang bersifat tetap.
·
Kepribadian
terwujud berkenaan dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh individu.
B. Konsep-konsep yang berhubungan dengan Kepribadian
Ada beberapa konsep yang berhubungan
erat dengan kepribadian bahkan kadang-kadang disamakan dengan kepribadian.
Konsep-konsep yang berhubungan dengan kepribadian adalah (Alwisol, 2005 : 8-9)
:
1.
Character (karakter), yaitu penggambaran tingkah laku dengan menonjolkan
nilai (banar-salah, baik-buruk) baik secara eksplisit maupun implisit.
2.
Temperament (temperamen), yaitu kepribadian yang berkaitan erat dengan
determinan biologis atau fisiologis.
3.
Traits (sifat-sifat), yaitu respon yang senada atau sama terhadap
sekolopok stimuli yang mirip, berlangsung dalam kurun waktu (relatif) lama.
4.
Type attribute (ciri), mirip dengan sifat, namun dalam kelompok stimuli yang
lebih terbatas.
5.
Habit (kebiasaan), merupakan respon yang sama dan cenderung berulang
untuk stimulus yang sama pula.
Konsep-konsep di atas sebenarnya
merupakan aspek-aspek atau
komponen-komponen kepribadian karena pembicaraan mengenai
kepribadian senantiasa mencakup apa saja yang ada di dalamnya, seperti
karakter, sifat-sifat, dst. Interaksi antara berbagai aspek tersebut kemudian
terwujud sebagai kepribadian.
C. Usaha-usaha Mempelajari Kepribadian
Usaha-usaha untuk mengerti perilaku
atau menyingkap kepribadian manusia sudah lama dilakukan dimulai dengan cara
yang paling sederhana, yang tergolong pendekatan nonilmiah, sampai dengan
cara-cara modern atau pendekatan ilmiah. Dari cara-cara yang sangat sederhana
lahirlah pengetahuan pengetahuan yang bersifat spekulatif, dalam arti
kebenarannya tidak bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Ada beberapa
pengetahuan yang menjelaskan kepribadian secara spekulatif. Pengetahuan seperti
ini disebut juga ilmu semu (pseudo science). Yang termasuk ilmu-ilmu
semu antara lain sebagai berikut (Sumadi Suryabrata, 2005: 7-8).
1.
Chirologi, yaitu pengetahuan yang berusaha mempelajari kepribadian manusia
berdasarkan gurat-gurat tangan.
2.
Astrologi, adalah pengetahuan yang berusaha menjelaskan kepribadian atas
dasar dominasi benda-benda angkasa terhadap apa yang sedang sedang terjadi di
alam, termasuk waktu kelahiran seseorang.
3.
Grafologi, merupakan pengetahuan yang berusaha menjelaskan kepribadian atas
dasar tulisan tangan.
4.
Phisiognomi, adalah pengetahuan yang berusaha menjelaskan kepribadian atas
dasar keadaan wajah.
5.
Phrenologi, merupakan pengetahuan yang berusaha menjelaskan kepribadian
berdasarkan keadaan tengkorak.
6.
Onychology, pengetahuan yang berusaha menjelaskan kepribadian atas dasar
keadaan kuku.
Cara mempelajari kepribadian yang
dipandang lebih maju (Sumadi
Suryabrata, 2005 : 11) menghasilkan bermacam-macam tipologi. Sedangkan
usaha mempelajari kepribadian dengan pendekatan ilmiah menghasilkan
bermacam-macam teori kepribadian.
Demikian psikologi
kepribadian semoga dapat membantu kita sumua dalam mempelajari lebih mendalam
tetang psikologi. Trima kasih. . . . .
Jangan lupa komentar nya ya ^_^